Desain
grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau
pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena
merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis
diterapkan dalam disain komunikasi dan fine
art. Seperti jenis disain lainnya, disain grafis dapat merujuk kepada
proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau
pun disiplin ilmu yang digunakan (disain).
Seni disain grafis mencakup
kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi,
ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak
SEJARAH DESAIN
Ilmu desain grafis belum begitu lama ada, Istilah graphic design
yang berarti Desain Grafis pertama kali dikemukakan oleh William Addison
Dwiggins pada tahun 1922, sebenarnya sejak zaman prasejarah sudah ada aktivitas
manusia untuk membuat seni yang seperti desain grafis, beberapa diantaranya
adalah di Gua Lascaux, Kolom Trajan Roma, Manuskrip abad pertengahan, dan Neon
Ginza. Dalam sejarah yang panjang dan seiring perkembangan komunikasi visual di
abad 20 dan 21, Banyak terjadi kesaaman pada seni periklanan, desain grafis, dan
seni rupa.
Selama Dinasti
Tang (618-907) antara abad ke-7 dan 9, kayu dipotong sebagai cetakan untuk
mencetak pola pada tekstil dan kemudian untuk mencetak teks agama Budha. Sebuah
kitab agama Buddha yang dicetak pada tahun 868 adalah buku hasil cetakan pertama
di dunia. Sejak abad ke-11, buku yang lebih tebal diproduksi menggunakan
pencetakan mekanik, hal ini membuat buku banyak tersedia selama dinasti Song
(960-1279). Pada tahun 1450, mesin cetak Johann Gutenberg menjadikan buku
tersedia di Eropa. Desain buku Aldus Manutius menjadi dasar desain buku di
percetakan Negara-negara barat. Masa ini disebut sebagai Era Humanis atau Era
Lama.
Pada akhir abad ke
19, di Inggris, muncul pergerakan yang memisahkan desain grafis dari seni rupa.
Pada tahun , Henry
Cole menjadi salah seorang yang paling berpengaruh dalam pendidikan desain di
Inggris, ia meyakinkan pemerintah tentang pentingnya desain dalam sebuah jurnal
yang berjudul Journal of Design and Manufactures. Dia menyelenggarakan The
Great Exhibition sebagai perayaan atas munculnya teknologi industri modern dan
desain bergaya Victoria.
Dari tahun 1891
sampai 1896, Percetakan William Morris Kelmscott mempublikasikan buku karya
desain grafis yang dibuat oleh gerakan Arts and Crafts , dan membuat buku
dengan desain yang lebih bagus dan elegan untuk dijual kepada orang-orang kaya.
Morris membuktikan adanya potensi pasar untuk produk-produk desain grafis.
Morris juga mempelopori pemisahan desain grafis dari seni rupa. Karya –karya
Morris dan karya dari pergerakan Private Press secara langsung mempengaruhi Art
Nouveau, dan secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan desain grafis pada
awal abad ke 20.
Kata Desain Grafis
pertama kali digunakan pada tahun 1922 di sebuah esai berjudul New Kind of
Printing Calls for New Design yang ditulis oleh William Addison Dwiggins,
seorang desainer buku Amerika.
Raffe's Graphic
Design, yang diterbitkan pada tahun 1927, dianggap sebagai buku pertama yang
menggunakan istilah Desain Grafis pada judulnya
The signage in the
London Underground adalah contoh desain klasik pada abad modern yang
menggunakan jenis huruf yang dirancang oleh Edward Johnston pada tahun 1916.
Pada tahun 1920,
Aliran konstuktivisme di Uni Soviet melihat seni yang berorientasi individu
tidak ada gunanya bagi Rusia dan membuat sesuatu yang dapat diterapkan di dunia
nyata. Mereka mendesain bangunan, perangkat teater, poster, kain, pakaian,
perabot, logo, menu, dll.
Jan Tschichold
merumuskan prinsip-prinsip dasar tipografi modern pada tahun 1928 dalam bukunya
yang berjudul New Typography. Tschichold, Bauhaus,Herbert Bayer and Laszlo
Moholy-Nagy, and El Lissitzky adalah tipografer yang berpengaruh besar dalam
ilmu desain grafis yang kita kenal sekarang ini. Mereka mempelopori teknik
produksi yang digunakan sepanjang abad ke 20. Pada tahun-tahun berikutnya
desain grafis mendapat banyak pengakuan dan mulai banyak diterapkan. Pasca
Perang Dunia II, kebutuhan akan desain grafis meningkat pesat, terutama untuk
periklanan dan kemasan produk. Perpindahan Sekolah Bauhaus dari Jerman ke
Chicago pada tahun 1937 membawa pengaruh besar pada desain di Amerika. Nama-
nama yang terkenal diantaranya Adrian Frutiger(desainer jenis huruf Univers dan
Frutiger), Paul Rand(yang dari akhir 1930-an sampai kematiannya pada tahun 1996
menggunakan prinsip Bauhaus dan menerapkannya padaiklan dan desain logo.
Perkembangan
industi desain grafis tumbuh seiring dengan perkembangan konsumerisme. Hal ini
menimbulkan kritik dari berbagai komunitas desain yang tertuang dalam First
Things First manifesto yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1964 dan
diterbitkan kembali pada tahun 1999 di majalah Émigré. Konsumerisme terus
tumbuh, sehingga terus memacu pertumbuhan ilmu desain grafis. Hal ini menarik
para praktisi desain grafis, beberapa diantaranya adalah : Rudy
VanderLans, Erik Spiekermann, Ellen Lupton and Rick Poynor.
PRINSIP DAN UNSUR DESIAN
Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur
dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang, dan warna) membentuk
prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti
keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis), proporsi
("proportion") dan kesatuan (unity), kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih
luas.
PERALAN DESAIN GRAFIS
Peralatan yang digunakan oleh desainer grafis adalah
ide, akal, mata, tangan, alat gambar tangan, dan komputer. Sebuah konsep atau
ide biasanya tidak dianggap sebagai sebuah desain sebelum direalisasikan atau
dinyatakan dalam bentuk visual.
Pada
pertengahan 1980,
kedatangan desktop
publishing serta
pengenalan sejumlah aplikasi perangkat lunak grafis memperkenalkan satu
generasi desainer pada manipulasi image dengan komputer dan penciptaan image 3D
yang sebelumnya adalah merupakan kerja yang susah payah. Desain grafis dengan
komputer memungkinkan perancang untuk melihat hasil dari tata letak atau
perubahan tipografi dengan seketika tanpa menggunakan tinta atau pena, atau
untuk mensimulasikan efek dari media tradisional tanpa perlu menuntut banyak
ruang.
Seorang
perancang grafis menggunakan sketsa untuk mengeksplorasi ide-ide yang
kompleks secara cepat, dan selanjutnya ia memiliki kebebasan untuk memilih alat
untuk menyelesaikannya, dengan tangan atau komputer.
Makasih gan udah share blognya ..........................
BalasHapusbisnistiket.co.id